Sunday, May 1, 2011

Daulah Abbasiyah: Al-Mu'tamid Alallah, Di Balik Bayangan Saudara

Al-Mu'tamid Alallah (870-892 M) dilahirkan pada 229 H. Ibunya berasal dari Romawi bernama Fityan. Tatkala Al-Muhtadi—khalifah sebelumnya—terbunuh, Al-Mu'tamid sedang berada dalam penjara Jausaq. Ia pun dikeluarkan dan dilantik sebagai khalifah ke-15 Daulah Abbasiyah.

Al-Mu'tamid mengangkat saudaranya, Thalhah, yang dalam sejarah dikenal dengan Al-Muwaffaq, sebagai Sulthan (pelaksana kekuasaan) sekaligus Qais (panglima besar). Pada saat yang sama dia mengangkat anaknya, Ja'far, sebagai putra mahkota dan menjadikannya sebagai gubernur untuk wilayah Mesir dan Maroko. Dia memberinya gelar Al-Mufawwidh Alallah.

Pada zamannya inilah terjadi pemberontakan orang-orang Zanj yang memasuki Bashrah dan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Mereka memasuki Bashrah dengan pedang terhunus, lalu melakukan pengrusakan, pembakaran kota dan penawanan kaum Muslimin. Pada saat itu terjadilah peperangan yang sangat hebat antara kedua pasukan. Komando pasukan tentara di pihak Al-Mu'tamid diserahkan kepada Al-Muwaffaq, saudaranya.

Peperangan melawan Zanj ini berlangsung sejak Al-Mu'tamid menjadi khalifah pada 256 hingga 270 H. Komandan pasukan pemberontak Zanj yang bernama Yahbudz terbunuh. Yahbudz adalah orang yang menolak kenabian Rasulullah Saw dan mengklaim bahwa dirinya mengetahui masalah-masalah gaib.

Pada 260 H, di masa pemerintahan Al-Mu'tamid terjadi kenaikan harga yang sangat fantastis di Hijaz dan Irak. Pada 261 H, Al-Mu'tamid melantik anaknya, Ja'far yang bergelar Al-Mufawwidh Alallah sebagai putra mahkota. Baru setelah itu pada saudaranya, Al-Muwaffaq.

Al-Mu'tamid  memberikan kepada keduanya bendera khusus yang berbeda. Yakni bendera putih dan hitam. Dia mensyaratkan bahwa jika terjadi sesuatu, maka urusan kekhalifahan hendaknya diserahkan kepada saudaranya jika anaknya belum baligh. Dia menuliskan kesepakatan tersebut dan meminta hakim agung, Ibnu Abu Asy-Syawarib, untuk menggantungkannya di dinding Ka'bah.

Pada 278 H Khalifah Al-Mu'tamid meninggal dunia secara mendadak. Ada yang mengatakan ia meninggal karena diracun, ada pula yang mengatakan ia meninggal karena mati lemas di tempat tidur.

Khalifah Al-Mu'tamid memerintah selama 22 tahun. Namun dalam pemerintahannya, ia mendapatkan banyak tekanan dari saudaranya, Al-Muwaffaq, yang menguasai medan politik.

Walau demikian, Al-Mu'tamid sempat menorehkan tinta emas dalam hidupnya. Pada masa inilah muncul para tokoh hadits seperti Imam At-Tirmidzi (wafat 279 H), Abu Dawud (wafat 275 H), Ibnu Majah (wafat 274 H) dan An-Nasa'i (wafat 302 H).

Sumber : Republika

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More