Sunday, May 1, 2011

Daulah Abbasiyah: Al-Mu'tadhid Billah, Sang Reformator Daulah

Al-Mu'tadhid Billah (892-902 M) dilahirkan pada 242 H. Ibunya bernama Shawab. Dia dilantik sebagai khalifah ke-16 pada Rajab 279 H setelah pemerintahan pamannya, Al-Mu'tamid.

Al-Mu'tadhid dikenal sebagai khalifah yang pemberani, berwibawa berpenampilan menyeramkan, dan kaya ide. Jika marah kepada seorang komandan perang, maka ia akan memerintahkan agar orang itu segera dimasukkan ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah. Dia juga dikenal sebagai politikus ulung.

Al-Mu'tadhid adalah sosok yang gagah perkasa, keras pendirian dan dikenal sebagai laki-laki sejati. Dia banyak terlibat dalam peperangan. Keutamaan sikapnya dikenal banyak orang. Pada saat yang sama, ia dikenal sebagai seorang lelaki berwibawa yang menjalankan semua urusan dengan sangat baik.

Orang-orang sangat takut melakukan pelanggaran, sehingga pada masa pemerintahannya berbagai gejolak bisa diredam. Masa pemerintahannya dikenal aman dan baik. Dialah yang membebaskan cukai, menebarkan keadilan dan menindak siapa saja yang berlaku zalim terhadap rakyat.

Al-Mu'tadhid juga disebut "As-Saffah II" karena berhasil membangun kembali Dinas Bani Abbasiyah dengan baik setelah sebelumnya mengalami kehancuran dan kemunduran. Bahkan hampir saja dinasti ini hancur. Pada saat terbunuhnya Al-Mutawakkil, dinasti ini mengalami guncangan yang sangat keras.

Di awal tahun pemerintahannya, Al-Mu'tadhid melarang tegas semua pedagang buku menjual buku-buku filsafat dan yang serupa dengannya. Dia juga melarang para tukang tebak dan tukang ramal yang pandai menipu untuk duduk-duduk di pinggir jalan.

Pada 282 H, Al-Mu'tadhid mengharamkan pesta Nairuz, yaitu pesta api dan penuangan air ke ubun-ubun manusia, dan menghapuskan semua perkara berbau Majusi. Al-Mu'tadhid meninggal pada 289 H.

Joesoef Sou'yb dalam karyanya Sejarah Daulah Abbasiyah II menyebut masa pemerintahannya dengan, "Sairat Hazmin wa bathsyin ma'a hilmin, (sejarah ketabahan dan keperkasaan berpadukan kedermawanan)."

Sumber : Republika

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More